REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Organisasi-organisasi pekerja mengirimkan 250 ribu tanda tangan ke toko-toko Apple di enam kota di seluruh dunia pada Kamis sebagai bentuk protes atas kondisi pekerja Apple di Cina.
Pabrik utama Apple, Foxconn, telah menghadapi banyak tuduhan seputar kondisi lingkungan kerja yang tidak manusiawi kepada para pekerjanya di Cina.
"Sedih mendengar cerita orang melompat dari gedung hingga cerita pekerja yang tidak bisa menggunakan tangan mereka lagi," kata penyelenggara senior Change.org William Winters yang mengirimkan setumpuk petisi ke Apple Store di Stockton Street, San Fransisco.
250.000 tanda tangan itu juga dikirim ke toko Apple di lima kota lainnya di AS, Inggris, Australia dan India.
Foxconn dituduh mempekerjakan buruh berjam-jam tanpa istirahat, penggunaan bahan kimia berbahaya yang menyebabkan masalah kesehatan yang parah dan mengekspos pekerja ke dalam kondisi yang berbahaya.
Pekerjaan yang berulang-ulang dan kondisi kehidupan spartan juga dituding sebagai penyebab kasus bunuh diri di pabrik tersebut.
Manajer Komunikasi di Change.org Charlotte Hill memohon kepada Apple untuk menggunakan kreativitasnya untuk "berpikir secara etis" dan membuat iPhone tanpa menggunakan pabrik-pabrik yang kondisi kerjanya menyedihkan.
"Tidak ada iPhone yang sepadan dengan risiko tersebut," katanya.
Sekelompok pemrotes dan kelompok yang lebih besar dari media berkumpul di luar Apple Store, San Francisco pada pertengahan pagi dan para pramuniaga menyaksikan mereka dari dalam toko.
Seorang karyawan Apple yang tidak ingin menyebutkan namanya mengatakan para pramuniaga tidak tahu demonstrasi itu akan terjadi.
Demonstrasi itu berlangsung damai - Winters dan sekelompok demonstran lainnya hanya membawa petisi dan segera keluar.
Tanda tangan elektronik dikumpulkan melalui Change.org dan SumOfUs.org. Penggemar Apple Mark Shields mulai kampanye setelah mendengarkan sebuah episode podcast American Life dan muak mendengar kondisi kerja karyawan di Foxconn.
Winters mengatakan kampanye itu akan memberikan pesan ke Apple dan CEO Tim Cook. Kampanye itu akan menyorot tentang "pekerja di pabrik Foxconn, China, yang bekerja dengan kondisi yang tidak manusiawi." "Aku sangat yakin Apple akan mendapatkan pesan keras dan jelas," tambahnya.
Apple merilis daftar pemasok bulan lalu untuk lebih transparan. Apple juga setuju diawasi Asosiasi Tenaga Kerja terkait ketenagakerjaan. Hal itu merupakan langkah pertama yang dilakukan Apple.
"Kami berharap ini memicu sebuah revolusi di antara konsumen yang sekarang menyadari bahwa mereka bisa ke Change.org dan melakukan petisi untuk perubahan sosial dan benar-benar membuat perubahan di dunia," kata Winters.