REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pihak Apple mengumumkan, Kamis, mereka kembali menggunakan EPEAT 'Electronic Product Environmental Assessment Tool' atau EPEAT, sebuah sistem sertifikasi elektronik ramah lingkungan yang disokong oleh Pemerintah Amerika Serikat.
"Kami baru saja mendengar dari banyak pelanggan setia Apple yang kecewa mendapati kami mencabut produk kami dari sistem rating EPEAT," ujar Wakil Presiden Senior Perangkat Keras Apple, Bob Mansfield, dalam surat yang diposting di situs perusahaan tersebut.
Ia juga mengakui, hal itu merupakan sebuah kesalahan. "Mulai hari ini, semua produk Apple yang memenuhi syarat, kembali menggunakan EPEAT," tambahnya.
Namun ia mengatakan pula, penting untuk diketahui, komitmen Apple melindungi lingkungan tidak pernah berubah. "Dan kini sama kuatnya seperti yang sebelumnya," kata Mansfield lagi dalam suratnya.
Disebutkannya, hubungan Apple dengan EPEAT menjadi lebih kuat, karena pengalaman ini.
Mansfield menambahkan, Apple menantikan kerjasama dengan EPEAT untuk membantu sistem mereka "berevolusi".
Sementara itu, CEO EPEAT, Robert Frisbee, menuturkan, perusahaannya akan menantikan pemikiran-pemikiran kreatif dan hebat dari Apple dalam pengembangan standar yang sedang berlangsung.
Jumat lalu, EPEAT mengatakan kepada CIO Journal, sebuah layanan berita teknologi, Apple telah menarik 39 komputer desktop, monitor, dan laptop dari sistem dan tidak memberikan alasan atas penarikan dirinya itu.
EPEAT memfokuskan pada daur ulang perangkat keras daripada standar lingkungan seperti emisi karbon. Perusahaan tersebut mengatakan pula, Apple tidak menyerahkan 'Macbook Pro' terakhir dengan layar Retina beresolusi tinggi, yang diperkenalkan pada Juni, untuk sertifikasi.
Selanjutnya, menurut iFixit.com, sebuah situs yang menerbitkan panduan perbaikan 'online' gratis untuk produk-produk elektronik, rancangan desain terkini Apple bertentangan dengan persyaratan EPEAT. Yakni, "kemampuan dibongkar", sebuah pertimbangan penting untuk proses daur ulang.
Dalam sebuah ulasan tentang 'MacBook Pro' baru, iFixit mengatakan laptop terakhir Apple tersebut hampir tidak mungkin untuk dibongkar sepenuhnya, karena baterai sudah melekat pada tempatnya dan layar di belakangnya.
Pada Selasa, pejabat Kota San Fransisco mengatakan, mereka sedang berencana untuk memblokir pembelian komputer Apple oleh semua badan di kota tersebut. Dengan catatan, mereka berharap Apple akan mempertimbangkan ulang partisipasinya dalam sistem tersebut.
Administrator di Universitas Kalifornia, Berkeley, dan Universitas Cornell juga mengatakan, mereka meninjau kembali pembelian mereka dari Apple.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat setelah pengumuman Apple, Direktur Departemen Lingkungan San Fransisco, Melanie Nutter, mengatakan, departemen tersebut senang Apple dapat bergabung kembali dengan EPEAT.
"Standar independen, eco-label, dan pendaftaran seperti EPEAT merupakan alat penting untuk memverifikasi integritas lingkungan dari produk bagi konsumen," catat Nutter.
Sistem EPEAT tersebut ditemukan pada 2006 melalui pendanaan oleh Badan Lingkungan Hidup federal dan produsen, termasuk Apple, untuk sertifikasi produk yang dapat didaur ulang dan dirancang untuk memaksimalkan efisiensi energi dan meminimalisir kerusakan lingkungan.
Pada 2007, mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush mengeluarkan perintah eksekutif untuk meminta 95 persen dari komputer-komputer di badan pemerintahan federal untuk memiliki serifikasi dar EPEAT.
Sekitar 70 persen dari universitas-universitas di AS mensyaratkan komputer-komputer yang menggunakan EPEAT saja, demikian informasi dari EPEAT.