REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Apple telah mengurangi pesanan chip memori untuk iPhone keluaran terbaru, dari pemasok utama sekaligus pesaing, Samsung Electronics Co, demikian sumber terpercaya kepada Reuters.
Sumber yang meminta namanya dirahasiakan itu menyebutkan negosiasi antara dua perusahaan bersaing ini bersifat rahasia.
Perusahaan asal Korea Selatan ini adalah pemasok utama Apple, untuk prosesor mikro, layar datar dan chip memori - baik random akses memori dinamis (DRAM) maupun chip memori NAND-- yang digunakan untuk iPad, iPhone dan iPod.
Apple telah mengurangi pesanan dari Samsung seolah-olah berusaha untuk membedakan pasokan lini memori chip. Samsung sendiri masih terdaftar sebagai pemasok utama untuk iPhone keluaran terbaru.
Apple telah mengeluarkan Samsung dari daftar pemasok utama memori chip untuk produksi pertama iPhone 5 yang rencananya resmi diluncurkan Rabu depan.
Berdasarkan laporan The Korea Economic Daily, Apple akan memilih perusahaan elektronik Jepang, Toshiba Corp, Elpida Memory dan SK Hynix dari Korea Selatan untuk memasok DRAM dan NAND chip.
"Samsung masih dalam daftar pemasok chip memori utama (untuk iPhone baru). Namun jumlah pesanan Apple kini menurun, dan Samsung tampaknya berniat mengurangi permintaan dari produk lain, terutama untuk produk 'handset'," kata sumber tersebut kepada Reuters.
Bisnis handset Samsung kini memimpin pasaran di bawah produk andalan, Galaxy. Galaxy adalah produk yang menjadi pilar pendapatan terpenting, dan memberikan keuntungan sekitar duapertiga dari laba total Samsung, dan mendorong penjualan komponen - dari chip memori ke prosesor mikro.
Samsung, pembuat telepon pintar nomor satu dunia, Kamis menyatakan bahwa penjualan Galaxy S III kini mencapai 20 juta unit, sejak diluncurkan akhir Mei silam.
Sumber itu membantah spekulasi pasar bahwa perintah untuk mengurangi pasokan dari Samsung adalah imbas dari hubungan antara dua perusahaan yang terlibat sengketa hak paten secara global, dan menduga Apple akan memperluas rantai pasokan.
Apple yang berbasis di California, AS, seringkali menghadapi krisis pasokan ketika produk baru akan diluncurkan, akibat serbuan konsumen yang mendorong permintaan melebihi kapasitas produksi.
Apple dan Samsung terlibat sengketa atas hak paten di 10 negara, sementara mereka bersaing di tengah maraknya industri telepon genggam. Namun kasus tersebut dimenangi pihak Apple.