Kamis 18 Oct 2012 22:30 WIB

Tren BYOD Makin Meluas di Indonesia

Red: Taufik Rachman
Pengguna Blackberry (ilustrasi)
Foto: Antara
Pengguna Blackberry (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perilaku karyawan membawa gadget mereka sendiri (bring your own device/BYOD) untuk bekerja dan mengakses aplikasi kantor melalui ponsel pintar makin berkembang di Indonesia.

"Kami memang belum meriset secara khusus, tapi tren (karyawan) mengakses aplikasi perusahaan masih ada," kata Presiden Direktur PT Metrodata Electronics, Susanto Djaja, selepas jumpa pers Metrodata Solution Day 2012 di Jakarta, Kamis.

Susanto mengatakan industri yang paling pertama mengadopsi penggunaan variasi peralatan elektronika karyawan adalah sektor perbankan dan diikuti sektor manufaktur serta perusahaan yang menjangkau konsumen secara massal.

Senior Manager Cisco Indonesia, Chandra Herawan, mengatakan perilaku BYOD di Indonesia telah dimulai sejak 2009, sedangkan di AS sudah sejak 2005.

"Justru perusahaan-perusahaan kecil yang seringkali lebih cepat beradopsi dengan perkembangan dan perilaku penggunaan teknologi karena pelanggan mereka terbatas dan tidak mempunyai aturan ribet," kata Chandra.

Perusahaan riset pasar B2B International bersama Kaspersky Lab melansir 72 persen perusahaan yang disurvei akan menerapkan konsep BYOD.

"Sebanyak 50 persen dari perusahaan yang disurvei akan menganjurkan karyawan untuk menggunakan komputer mereka sendiri dan perangkat lain untuk bekerja," sebut Kepala Pemasaran Kaspersky Lab, Alexander Erofeev, dalam siaran resminya.

Sementara, survei Cisco Visual Networking Index Forecast menunjukkan akan ada 439 juta perangkat bergerak (mobile) terhubung dengan jaringan Internet pada 2016.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement