REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika Sony pertama kali mengumumkan Tablet Xperia S, harga yang sedikit tidak masuk akal tidak cukup membantu mencuri perhatian dari para pesaingnya, seperti Google  dengan Nexus 10. Pasalnya, tablet dengan spesifikasi 'super' justru dijual dengan harga minimal.

Ya, untuk tablet seharga US$ 400 (sekitar Rp 3,8 juta), Sony menawarkan Xperia S versi 16GB yang membawa layar 9,4-inch (1280 × 800), prosesor 1.4GHz Tegra 3 quad-core, RAM 1GB, kamera belakang 8MP dan kamera depan 1MP, serta didukung oleh Android 4.0 Ice Cream Sandwich.

Namun baru-baru, pihak Sony telah mengumumkan bahwa pelanggan bisa mendapatkan Xperia S dengan harga yang berkurang sebesar US$ 50 (sekitar Rp 480 ribu) dari harga aslinya. Selain itu, pelanggan bisa mendapatkan 'casing kasual' untuk tablet Xperia S, yang biasanya seharga US$ 110, kini menjadi US$ 59,99 (sekitar Rp 500 ribu). Kenapa Sony membanting harga tablet yang sudah tergolong murah ini?

Kemungkinan besar keputusan itu diambil terkait dengan penjualan tablet Xperia S yang sempat dihentikan hanya sebulan setelah rilis karena adanya tudingan casing yang diklaim tahan air diungkapkan justru memiliki cacat manufaktur yang  berasal dari salah satu pabrik mereka di Cina. Hal ini sama sekali tidak buruk, namun membuat prosesor yang kuat disertai dengan keinginan Sony membangun image premium sedikit terganggu dengan adanya kasus tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika