REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- BlackBerry dengan percaya diri menatap persaingan ponsel premium dunia. Kepercayaan diri smartphone asal Kanada ini dilontarkan CEO BlackBerry Thorsten Heins saat peluncuran BlackBerry Z10 di Amerika Serikat (AS).
Seperti dikutip AP, Jumat (22/3), Heins sesumbar kepada publik AS menyatakan tekhnologi yang diusung Apple terlalu usang alias jauh dari BlackBerry. Itu terlihat dari kemampuan multitasking yang tidak dimiliki iPhone.
"Tidak ada yang berubah dari iPhone," kata Heins.
Menurutnya, BlackBerry Z10 memungkinkan pengguna membuka aplikasi secara bersamaan, layaknya komputer rumahan atau laptop. Ini membuat pengguna BlackBerry dimudahkan dalam melakukan aktivitas bersama Z10.
"Bisa dikatakan kami membuat konsumen bekerja efektif dan efisien dengan Z10 di tangan mereka," kata Heins. Secara terpisah, Apple menolak berkomentar soal pernyataan seterunya itu.
Bagi BlackBerry, Z10 merupakan senjata baru untuk menghadapi perang terbuka dengan kompetitor mereka di AS.
Pasalnya, dalam beberapa tahun belakangan, BlackBerry kandas oleh serangan bertubi oleh Apple dan Samsung. Karena itulah, Z10 menjadi momentum BlackBerry untuk mengejar ketertinggalan mereka.