REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kacamata pintar Google Glass ternyata tidak bisa dipakai sembarang orang terutama anak-anak di bawah 13 tahun.
Google melalui laman khusus tanya jawab (Frequently Asked Questions) mengenai Google Glass mengakui kalau kacamata pintar buatannya itu bisa mengganggu perkembangan penglihatan pada anak.
"Jangan biarkan anak-anak di bawah 13 tahun menggunakan kacamata (Google Glass, red) karena itu bisa menggangu perkembangan penglihatan mereka. Juga, anak-anak mungkin bisa memecahkan gelas dan menyakiti diri sendiri," tulis Google dalam laman tanya jawab Google Glass.
Tidak hanya bagi anak-anak, peringatan juga ditujukan Google kepada mereka yang pernah menjalani operasi lasik. Google mengimbau agar mereka yang telah menjalani operasi mata itu berkonsultasi ke dokter jika masih ingin menggunakan perangkat mereka.
Sementara bagi yang tidak memiliki masalah mata, Google memberikan peringatan kecil: "Seperti memakai kacamata (biasa, red), beberapa orang mungkin akan merasakan mata tegang dan kepala pusing."
Google Glass adalah perangkat kacamata pintar yang sebagian fungsi dan fiturnya mirip ponsel pintar. Ia memiliki layar kecil di depan mata kanan pengguna yang berfungsi sebagai monitor.
Perangkat ini masih dalam tahap pengembangan dan belum tersedia untuk umum. Google baru memberikan kacamata pintarnya ke sejumlah pengembang perangkat lunak untuk diuji coba.