REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung Galaxy S4 sempat digadang-gadangkan sebagai smartphone tersukses yang mampu mencapai penjualan sebanyak 10 juta unit hanya dalam waktu satu bulan.
Seiring dengan perkembangan waktu, tampaknya penjualan Galaxy S4 tengah tersendat. Menurut laporan yang dirilis Mashable, Jumat (07/06/13), tersendatnya penjualan perangkat tersebut mengakibatkan jatuhnya nilai saham Samsung hingga 6%.
Secara umum, keputusan Samsung untuk merilis Galaxy S4 versi mini dipandang sebagai salah satu strategi buruk oleh sebagian investor dan analis.
Dalam sebuah laporan, penjualan Galaxy S4 telah menukik tajam, sejak smartphone ini dirilis pada bulan April silam. Seorang analis dari J.P. Morgan bernama J.J. Park bahkan menyebutkan bahwa Galaxy S4 akan mengalami masa-masa kekecewaan di kuartal ketiga 2013.
Seperti yang dirilis The Wall Street Journal, Jumat (7/8), Galaxy S4 kini telah mengalami penurunan dalam pengiriman unit kepada para penjual. Di dalam laporannya, Samsung kini hanya mengirim 7 hingga 8 juta unit (menurun 20% hingga 30%) dari jumlah sebelumnya 10 juta unit, terhitung sejak bulan Juli 2013.
Analis Kim Hyun-yong juga mengatakan bahwa program trade-in yang dilakukan oleh Apple baru-baru ini dan rencananya untuk merilis iPhone versi murah, akan turut mempengaruhi penjualan unit Galaxy S4 dalam beberapa waktu ke depan. “Prospek pertumbuhan smartphone Samsung akan meredup,” ungkap Kim.