REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Keyboard virtual yang tersemat dalam ponsel layar sentuh pastinya memberikan pengalaman yang berbeda kepada pemilik ponsel. Namun, tidak dengan mereka yang terbiasa menggunakan keyboard qwerty konvensional.
Keluhan yang biasa muncul ketika memanfaatkan keyboard virtual adalah salah ketik. Ini kasus yang biasa terjadi, dan cukup menganggu apabila dalam konteks situasi penting seperti mengirim pesan singkat kepada atasan atau menuliskan laporan singkat yang sifatnya mendadak.
Beberapa produsen ponsel ternama, telah melihat masalah ini. Mereka lalu meluncurkan produk yang menyuntikan teknologi layar sentuh pada ponsel qwerty. Ada dua peluang yang didapat melalui ponsel ini, pertama, menambah pengalaman berbeda pada pengguna. Terakhir, ponsel ini disiapkan sebelum akhirnya pengguna memilih ponsel layar sentuh.
Produsen lokal pun tak mau ketinggalan ikutan meramaikan pasar ponsel segmen ini. Cyrus misalnya, pada Kamis (10/10) kemarin, merilis besutannya yang diberinama, Cyrus Chat.
“Cyrus Chat bisa menjadi solusi bagi para pengguna ponsel Qwerty yang beralih menggunakan perangkat layar sentuh berbasis Android,” jelas Redi Sopyadi, Director Business and Development PT Mitra Komunikasi Nusantara, selaku pemegang merek Cyrus.
Yang menarik, produsen tak mau sekedar fokus pada angle keyboard qwerty konvensional saja. mereka sematkan daya tarik lain sebagai penyokong, seperti misal layar yang lebih besar, minimal 3.5 inch, prosesor yang mumpuni dan sistem operasi terbaru, dalam konteks Android, ya jelas Jelly Bean 4.2.
Cyrus Chat misalnya dibekali dapur layar 3.5 inch capacitive touchscreen, prosesor Dual Core dengan sistem operasi Android 4.1 Jelly Bean. Untuk kameranya di bagian belakang dengan resolusi 5MP, dan 2MP di bagian depan, serta disiapkan memori internal 4GB, dengan ekspansi melalui kartu memori micro SD.
Daya tarik terakhir, tentu saja soal harga. Soal ini, produsen ponsel lokal paling mungkin bermanuver. Banderol terjangkau pun jadi strategi penarik minat mumpuni. Cyrus Chat misalnya, dibanderol 1.3 juta rupiah plus bonus seperti gratis layanan data selama setahun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika