REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Nama Perusahaan Cina Lenovo Group Limited belakangan mencuat sebagai investor yang tertarik meminang perusahaan nyaris bangkrut Blackberry Ltd. The Wall Street Journal melaporkan Lenovo sedang mempertimbangkan pembelian Blackberry.
Lenovo dikabarkan telah menandatangani perjanjian non-diclosure dengan Blackberry untuk melihat laporan keuangan. "Kami sedang melihat banyak kesempatan seperti Research in Motion (RIM) dan banyak lainnya," kata seorang eksekutif yang tidak disebutkan namanya.
Blackberry kini tengah menunggu perusahaan yang akan membantunya keluar dari krisis keuangan. Lenovo disebut-sebut cukup serius dengan akuisisi ini.
Perusahaan finansial asal Kanada Fairfax Financial menawarkan akuisisi senilai 4,7 miliar dolar AS, bulan lalu. Sayangnya hingga hari ini belum ada perkembangan atas kesepakatan tersebut.
Lenovo memiliki bisnis smartphone sendiri. Perangkat android miliknya dijual di pasar Cina. Belum jelas apa minat Lenovo meminang Blackberry, apakah mengincar keahlian perusahaan asal Waterloo, Kanada tersebut dalam perangkat keras atau perangkat lunak.
CEO Lenovo Yang Yuanqing pada Mei lalu menyatakan dalam waktu yang tidak terlalu lama perseroan akan memasuki pasar smartphone Amerika Serikat (AS).
"Smartphone adalah kesempatan kami," ujar Yuanqing. Ia juga sempat mempertimbangkan akan melakukan akuisisi untuk meningkatkan kehadiran Lenovo di AS.