REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlambatan ekonomi yang membuat nilai tukar Rupiah terhadap dolar terpuruk, melemah Rp 14.635 per dolar Rabu sore (30/9), tidak mempengaruhi harga yang dipatok Sony untuk handsetnya.
"Untuk Sony Xperia kami masih berjualan, dan sejauh ini tidak ada masalah," kata Ika Paramita, Head of Marketing Sony Mobile Communications Indonesia, usai peluncuran Xperia M5 dan Xperia C5 Ultra, di Jakarta, Rabu (30/9).
"Dari dulu ketidakstabilan kurs merupakan salah satu resiko bisnis dan kami berusaha untuk mengatur bisnisnya, tapi kami yakin bahwa harga bukanlah satu-satunya yang akan menyebabkan orang-orang memilih suatu produk," sambung dia
Ika mengatakan belum memiliki strategi lebih lanjut jika Rupiah semakin terpuruk. Dia juga mengaku tidak memiliki lampu kuning untuk mengambil tindakan saat nilai tukar rupiah menginjak angka tertentu.
"Kami akan mengatur semua dengan melihat satu-satu produk, tapi untuk saat ini kami tetap bertahan dengan harga yang disebutkan ketika peluncuran," ujar Ika.
Meski demikian, dia yakin bahwa konsumen akan tetap memilih Sony dan Sony akan tetap tumbuh di Indonesia. "Saat kami melakukan perencanaan bisnis kami yakin bahwa kami tetap bisa tumbuh di Indonesia," kata dia
"Kami yakin dengan Sony Xperia ini konsumen akan tetap memilih Sony karena kami mempunyai pasar yang berbeda, mid dan high," tambah dia. Untuk strategi penjualan, Ika mengatakan bahwa Sony menawarkan handset-nya baik secara offline, maupun secara online.