Selasa 03 Nov 2015 05:48 WIB

Indocomtech Catatkan Transaksi Rp 600 Miliar

Pameran Indocomtech 2015.
Foto: API
Pameran Indocomtech 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergelaran Indocomtech 2015 yang mengusung tema 'The Internet of Things' berakhir di Ahad malam (1/11). Selama lima hari, berlangsungnya dua pameran yang menggunakan area Jakarta Convention Center ini, total jumlah pengunjung yang datang tercatat mencapai 256.144 orang, yang terdiri atas 50.842 orang pengunjung Jakarta Auto Show 2015, dan 205.302 orang yang mengunjungi Indocomtech 2015. Indocomtech 2015 dengan 300 perusahaan pesertanya  juga berhasil mencatatkan nilai transaksi sejumlah Rp. 600,7 miliar.

Meski tidak melampaui angka tahun lalu, Yayasan APKOMINDO Indonesia dan API events selaku pelaksana Indocomtech 2015 mengatakan keberhasilan Indocomtech 2015 tidak hanya dilihat dari segi pencapaian jumlah transaksi. Namun juga dilihat dari seberapa jauh Indocomtech dapat menyebarkan informasi dan memotivasi generasi muda.

Pameran ini menyajikan sebuah sesi sharing bernama Pop Conference di hari pertama penyelenggaraan pameran. Sesi sharing ini diadakan untuk menyebarkan inspirasi tentang pemanfaatan teknologi secara positif dan maksimal di era digital dengan pembicara sejumlah wirausaha muda sukses yang berhasil memanfaatkan internet dalam membangun usaha mereka, seperti Kusumo Martanto dari Blibli.com dan Achmad Alkatiri dari Shopee.co.id.

 President Director API Bambang Setiawan mengatakan pencapaian Indocomtech tahun ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat Indonesia dalam menyambut kemajuan teknologi masih tinggi. "Yang terpenting bagi kami adalah melalui Indocomtech 2015 para pengunjung yang hadir bisa mendapatkan pengetahuan terupdate tentang kemajuan teknologi di tanah air," kata dia.

Inovasi teknologi terpopuler yang dipamerkan di Indocomtech 2015 adalah konsep Smart Home dari Augmented Reality & Co (AR&Co). Setiap hari selama pameran, booth yang memperkenalkan konsep teknologi Smart Home ini dikunjungi puluhan hingga ratusan pengunjung yang diantar masuk ke sebuah rumah model di mana pengunjung bisa merasakan sebuah pengalaman berada di dalam rumah yang dipenuhi dengan berbagai teknologi canggih yang memudahkan kegiatan sehari-hari. Misalnya, perangkat handle pintu masuk rumah yang dapat dibuka hanya dengan menggunakan nomor pin atau finger print, dan door video yang memungkinkan seseorang untuk melihat orang lain yang ada di balik pintu dan berkomunikasi dengannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement