REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejak meluncurkan HP Slate 7 pada 2013 yang berbiaya murah, HP terus menggenjot produksi tablet bisnis Android bermargin rendah dengan jumlah volume yang sangat tinggi. Namun, berharap harga murah dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan, HP kini justru mengubah taktik penjualannya.
''Kami akan fokus pada pasar yang menjanjikan keuntungan dan pertumbuhan,'' kata Presiden Personal System HP, David Coughlin, seperti dikutip dari Phonearena. ''Kami tidak akan menyasar pasar tablet murah.''
HP siap meninggalkan tablet murah untuk fokus ke high-end tablet. Perusahaan ini telah dipecah menjadi dua unit yakni unit khusus pasar konsumer dan unit khusus pasar perusahaan (kantoran). HP mengincar peluang pasar 'mobilitas bisnis' untuk bidang pendidikan, layanan, retail dan kesehatan.
''Tablet HP akan didesain untuk kebutuhan layanan, pendidikan, retail dan kesehatan,'' kata Coughlin.
Meski tidak lagi membidik pasar tablet murah, sejumlah tablet HP masih tersedia di situs mereka meski kisaran harganya kini sama seperti iPad. Seperti tablet konsumer 'HP Envy 8 Note' dengan chipset Intel Atom dan Windows 10 yang dijual dengan harga 329 dolar AS dan 429 dolar AS.
Sementara dua model Android paling murah adalah dua varian HP Slate 8. Kedua model itu dilepas dengan harga 469 dolar AS dan 499 dolar AS.
Sebagai produsen PCs dan Tablet, menurut Canalys, HP menempati posisi ketiga setelah Lenovo dan Apple. HP masih unggul dari Dell dan Samsung. Namun, kelima perusahaan ini terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir ini.