REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Apple Inc. diperkirakan akan memotong produksi model iPhone terbaru hingga sekitar 30 persen pada kuartal Januari-Maret ini. Nikkei melaporkan pengurangan produksi ini disebabkan lantaran stok iPhone 6S dan iPhone 6S Plus telah menumpuk sejak mereka meluncurkan pada bulan September lalu, produksi akan di hentikan dahulu untuk membiarkan smartphone yang ada di dealer terjual.
Dilansir dari laman Reuters, saham Apple pada Selasa (5/12) turun 2,2 persen dalam perdangan sore. Saham telah kehilangan sekitar seperempat dari nilai rekor tertinggi pada bulan April. Saham pemasok Apel Skyworks Solutions, Inc dan Cirrus Logic Qorvo, juga mengalami penurunan.
Perusahaan lain yang terkena dampaknya juga termasuk Sony Corp, yang membuat sensor gambar yang digunakan dalam iPhone dan pembuat komponen elektronik TDK Corp. Produsen panel LCD Jepang Display Inc, Sharp Corp dan LG Display Co Ltd juga akan terkena dampak pemotongan produksi.
Menurut analisa Nikkei, produksi diperkirakan akan kembali normal pada kuartal April-Juni. "Apple telah telah mendapatkan pangsa pasar yang signifikan di hampir setiap daerah, dan saya tidak melihat adanya perlambatan global," kata analis Patrick Moorhead dari Moor Insight and Strategy.