REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nokia mencoba mempertahankan posisi di bisnis ponsel. Namun, CEO Nokia Rajeev Suri mengaku pihaknya tidak ingin buru-buru memasuki binis ponsel. Nokia ingin menyerahkan manufaktur dan pemasaran perangkat cerdasnya ke pihak ketiga.
Sementara, perusahaan berbasis di Finlandia ini ingin fokus terhadap desain dan merek saja. "Kami tidak ingin sekedar memasangkan logo Nokia di device para pengguna," kata Suri, kepada Phone Scoop.
Suri awalnya berharap bisa mendapatkan mitra pada akhir tahun lalu, namun belum berhasil. Nokia telah merancang rencana sepuluh tahun sejak 2014 agar perusahaan tetap bisa eksis.
Nokia saat ini masih terikat perjanjian akuisisi dengan Microsoft Nokia Devices dan Services yang mencegah perusahaan membuat handset dengan merek sendiri hingga tahun 2016.
Nokia baru-baru ini juga menjual aplikasi peta HERE kepada tiga perusahaan mobil yang digunakan untuk membantu mengembangkan mobil kemudi otomatis. Di sisi lain, Nokia membeli jaringan produsen hardware Alcatel-Lucent yang menjadikan perusahaan ini menjadi salah satu pemimpin dalam teknologi 5G.
baca juga: Huawei Kenalkan MateBook Tablet 2 in 1 dengan Intel Core M