REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Blackberry mengumumkan bakal menghentikan produksi smartphone Blackberry Classic menyusul tak lagi digunakannya perangkat tersebut oleh Senat Amerika Serikat. Classic merupakan model pembaruan dari smartphone yang pernah melejitkan perusahaan teknologi asal Kanada ini mengalahkan Samsung dan Apple.
"Bagian tersulit dalam merelakan sesuatu adalah menerima bahwa perubahan membuat jalan baru untuk pengalaman yang baru dan lebih baik," kata General Manager for Devices dan Chief Operating Officer, Ralph Pini dalam unggahan blog seperti dilansir laman GSM Arena, Rabu.
Unggahan blog tersebut cenderung menyentuh hati dan mengandung kata-kata nostalgia, namun diakhiri dengan beberapa catatan kecil.
"Untuk terus berinovasi dan melanjutkan portofolio, kami sedang memperbarui lini telepon pintar yang disertakan dengan perangkat seni. Kami siap untuk perubahan ini sehingga bisa memberikan sesuatu yang lebih baik - dengan tetap mempertahankan keamanan dan smartphone produktif," tulis Ralph Pini.
Beberapa bocoran terkait perangkat masa depan BlackBerry bahkan telah beredar di internet yang diduga bernama Neon, Argon dan Mercury, yang akan dirilis secara kronologis mulai dari tipe terendah hingga level tertinggi dengan keyboard fisik.
Pini yakin, pengguna BlackBerry Classic masih akan tetap mendapat jaminan pemeliharaan setelah produksinya dihentikan dan berjanji terus melanjutkan pembaruan sistem operasi BlackBerry 10.
Smartphone tersebut akan mendapatkan pembaruan BlackBerry 10.3.3 pada bulan depan dan pembaruan lainnya pada tahun berikutnya.