REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penarikan gawai anyar yang digadang menjadi penerus kesuksesan yang diraih Galaxy S7 dan S7 Edge, menjadi mimpi buruk Samsung. Gawainya ditarik, setelah banyaknya laporan ledakan yang dialami perangkat bersertifikasi tahan air dan debu tersebut di berbagai negara.
Sayangnya, penarikan tersebut bersamaan dengan peluncuran gawai anyar milik rivalnya. iPhone 7 dan 7 Plus yang diluncurkan pada awal bulan ini, diprediksi mengambil jatah pasar Samsung di berbagai pangsa ponsel dunia. Sementara itu, Samsung dilanda kerugian satu miliar dolar AS.
Padahal, berdasarkan laporan BayStreet Research, Samsung Galaxy Note 7 menjadi produk dengan penjualan yang cukup baik. Dibandingkan dengan versi Note sebelumnya, Note 7 unggul 25 persen penjualan dari Note 5 di periode penjualan yang sama.
Perusahaan analitik itu juga mengungkapkan, setelah program recall berakhir, Samsung Galaxy Note 7 bakal memasok pundi-pundi sebesar 60 persen, angka yang sama dengan raihan Note 5. BayStreet Research juga memprediksi kesuksesan Note 7 bakal diraih seperti Galaxy S7 dan S7 Edge, jika tren positif gawai tersebut dapat dilanjutkan. Sementara itu, langkah awal perjalanan gawai Note 7 akan dimulai pada 21 Oktober mendatang, sesuai keterangan resmi Samsung.