REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen ponsel asal Cina, Vivo menggaet kerjasama dengan Erafone. Hal ini dilakukan untuk memperluas jaringan pemasaran produk mereka.
"Kami ingin membangun jaringan penjualan yang meliputi seluruh indonesia," kata CEO PT Vivo Mobile Indonesia James Wei di Jakarta, Kamis (3/11). James menambahkan, kerjasama ini akan membantu mengembangkan pasar bisnis Vivo di Indonesia.
Hal ini menyusul sudah tersedianya ponsel vivo di sekitar 90 gerai Erafone di nusantara. Lagipula, lanjutnya, Erafone merupakan ritel ponsel yang telah memiliki pengalaman dalam mendistribusikan ponsel premiun di Indonesia. "Erafone merupakan jaringan ritel terbesar dan memiliki tim dinamis, manajamen profesional dan filosifi bisnis yang sehat," katanya.
CEO Erafone, Jeremy Sim mengaku optimis dengan potensi pasar yang dimiliki Vivo. Ini menyusul kualitas sepsifikasi produk dan harga kompetitif yang ditawarkan pabrikan ponsel asal Cina tersebut. Dia berharap, kerjasama ini akan meningkatkan layanan kepada konsumen. "Vivo merupakan produsen smartphone luar biasa yang terdaftar di 100 negara. Erafone optimis harga yang kompetitif akan menjadi piihan bagi konsumen," katanya.
Sebelumnya, Vivo baru saja meluncurkan telepon genggam teranyar mereka yakni Vivo Y55 yang ditujukan untuk pasar middle end. Smartphone tersebut berkapasitas 32GB dan dilengkapi prosesor Octa-core Qualcomm Snapdragon serta RAM 2GB.
Ponsel berdimensi 5,2 inci ini sudah didukung jaringan 4G LTE di Indonesia dan berjalan dalam OS Marshmallow 6.0 dengan Funtouch OS 2.6. Ponsel ini dibanderol harga Rp 2,499 juta.