REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- InfoWatch Group, sebuah perusahaan spesialis keamanan asal Rusia, baru-baru ini memperkenalkan smartphone produksinya. Smartphone bernama Taiga itu diklaim sebagai ponsel yang bisa menjaga kerahasiaan data penggunanya.
Pasalnya, Taiga dibuat sedemikian rupa sehingga tak bisa menyimpan data apapun dari si pengguna. Dikutip dari laman Mashable, Taiga dibuat dengan tujuan agar aktivitas dan data pengguna di dunia maya seperti email, dokumen, dan foto-foto tak bisa terlacak. Berbagai aplikasi termasuk layanan Gmail bisa diakses melalui Taiga. Namun smartphone tersebut tidak dapat mengumpulkan atau melaporkan data dari penggunanya.
Taiga berjalan dengan menggunakan sistem Android yang didesain khusus untuk Taiga. Untuk saat ini smartphone Taiga belum dijual secara bebas ke pasaran. Produsen baru mengirimkan 50 ribu unit Taiga kepada pegawai yang bekerja di perusahaan rekanan antara InfoWatch Group dengan pemerintah.
Nama Taiga diambil dari nama wilayah bersalju yang berlokasi di Siberia dan Kanada. Pengambilan nama ini diyakini sebagai simbol bahwa hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS) sedang menuju perang dingin.
Dua pekan lalu, pemerintah AS memblokir software buatan Kaspersky Lab yang berbasis di Rusia. Natalya Kaspersky, co founder sekaligus mantan CEO Kasperksy Lab, kini duduk sebagai Presiden di InfoWatch Group.
Selain di Rusia, InfoWatch juga membuka kantornya di Malaysia dan Uni Emirat Arab. Keberadaan kantor di dua negara tersebut memunculkan spekulasi bahwa Taiga juga akan diedarkan di sana.