REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak alat pameran yang tidak bisa digunakan karena mati listrik akibat arus pendek yang terjadi di pameran elektronik terbesar di dunia, Consumer Electronic Show (CES) 2018. Listrik memang menjadi salah satu hal terpenting dalam penggunaan gawai.
Direktur Huawei mengakui bahwa daya tahan baterai ponsel pintar menjadi komplain terbanyak yang dibuat oleh para pengguna Huawei. Hal tersebut membuat Huawei mengembangkan ponsel Mate 10 Pro yang memiliki kapasitas baterai yang lebih besar dibanding ponsel lainnya.
Tablet buatan Lenovo, Miix 630 memiliki daya listrik yang bertahan hingga 20 jam hanya dengan sekali pengisian daya. Gawai ini memiliki efisiensi listrik baik karena menggunakan prosesor Qualcomm. Selain itu Qualcomm mengembangkan penggunaan sistem pada chip untuk Bluetooth yang membuat penggunaan listrik hemat hingga 65 persen. Sebagai hasilnya, wireless headphone dapat bertahan tiga kali lipat daripada biasanya dari satu kali pengisian daya.
Selain Qualcomm, salah satu pabrikan perangkat internet of things (IoT), Sigma Design memiliki produk menghemat pemakaian listrik . Produk prosesor terbaru Sigma Design, Z-Wave 700, mampu menghubungkan sensor wifi dengan furnitur dan dinding selama 10 tahun dari baterai sebesar koin.
Namun bagi analis CCS Insight, Ben Wood, banyak gawai yang melakukan pengembangan, namun dari sisi baterai tidak ada pengembangan apapun. "Untuk membuat sesuatu bertahan lebih lama, rancanglah sekitar baterai, namun yang terjadi adalah merancang prosesor atau layar yang menggunakan lebih sedikit listrik," katanya.
Dia menambahkan bahwa pembuatan komputer oleh Lenovo dan HP diinspirasi dari ponsel pintar. Dimana tablet dan laprop dapat lebih sedikit mengonsumsi listrik. Di sisi lain, ponsel pintar dapat bertahan setidaknya 10 tahun setelah melewati batas. Namun mereka tergantung pada efisiensi listrik dimana baterai yang digunakan berukuran kecil dan rata.
Selain itu, terdapat power bank yang di produksi oleh Duracell yang disebut-sebut mampu mengisi daya iPhone X lebih dari 48 kali. Yang lebih menarik, spesialis perangkat keras komputer gaming, Razer muncul dengan mouse wireless yang dapat digunakan tanpa menggunakan baterai.
Perusahaan ini juga turut mengeluarkan mouse pad berkabel yang mampu menghasilkan medan magnetik kasar mata untuk memberikan daya listrik pada mouse wireless tersebut. "Ketika perusahaan lain menawarkan pengisian daya wireless untuk mouse, mereka tidak mampu untuk mencapai teknologi daya wireless yang sesungguhnya, dimana mouse mereka tetap membutuhkan baterai ketika dayanya diisi," kata CEO Razer, Min Liang Tan seperti dilansir pada laman BBC.