REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna ponsel yang banyak bekerja di luar ruangan mungkin merasa sangat terbantu dengan teknologi pengisi daya cepat atau fast charging yang kini banyak ditemukan di ponsel berdaya besar.
Lantas untuk apa fast charging dimatikan?
Laman Phone Arena menjelaskan, mengisi baterai dengan fast charging memang tidak segera merusak ponsel, misalnya ponsel jadi panas lalu meledak. Dampak fast charging ke baterai mungkin akan terasa dalam jangka waktu yang lama.
Ketika mengisi daya dengan fast charging, tenaga yang dibutuhkan untuk mengalirkan listrik ke perangkat diperbesar agar waktu mengisi daya dapat berkurang. Dalam jangka panjang akan berpengaruh ke perangkat keras ponsel.
Apalagi, jika mengisi daya dilakukan sambil bermain gim atau aplikasi, atau ponsel diletakkan di ruangan yang bersuhu tinggi. Selain itu, ada juga pengguna ponsel yang terbiasa mengisi daya ponsel semalaman karena tertidur, jadi mungkin sebaiknya fitur fast charging dimatikan jika sedang tidak diperlukan.
Cek pengaturan ponsel
Beberapa produsen ponsel menyediakan fitur fast charging untuk dapat dinyalakan atau dimatikan. Biasanya, mereka menaruh pengaturan ini di menu "Baterai", kemudian cari pilihan "fast charging", "quick charge" atau nama yang dipilih masing-masing produsen untuk pengisi daya cepat.
Pakai charger biasa
Jika tidak ada opsi untuk mematikan fast charging lewat ponsel, pakai charger biasa dari ponsel lama yang sesuai dengan port USB ponsel. Cek apakah charger tersebut tergolong reguler, dengan daya di bawah 5 volt dan 2 ampere.
Colok ke komputer jinjing
Alternatif lainnya, sambungkan ponsel ke komputer jinjing atau gawai lainnya yang dapat dipakai untuk mengisi daya.