REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Samsung mengklaim telah menjual sekitar 6,7 juta telepon pintar 5G di seluruh dunia pada 2019. Pihaknya menyatakan telah mengambil sekitar 54 persen pangsa pasar global untuk ponsel 5G pada November 2019.
Mengutip data perusahaan riset industri, Counterpoint, Samsung merambah seperlima dari pasar global. Tetapi masih menghadapi beberapa persaingan ketat dari produk China, yakni Huawei, Xiaomi, dan Oppo.
Dilansir melalui CNBC, Ahad (5/1), Samsung merilis flagship 5G terbaru, yakni Note 10+ 5G selama musim panas lalu. Perusahaan itu menargetkan bisa merilis unggulan utama berikutnya, yakni S11 pada akhir tahun ini. Samsung juga ingin membawa sistem 5G ke tablet Galaxy Tab S6 di Korea Selatan pada kuartal pertama tahun ini.
“Konsumen tidak sabar untuk mengalami 5G dan kami bangga menawarkan beragam perangkat yang memberikan pengalaman 5G terbaik,” kata Kepala Penelitian dan Pengembangan Divisi Komunikasi Seluler Samsung, TM Roh.
TM Roh, memastikan 2020 menjadi tahun Galaxy 5G. Saham Samsung ditutup sekitar setengah persen lebih tinggi pada Jumat lalu. Sistem 5G adalah set standar berikutnya untuk internet seluler, setelah 4G. Teknologi itu sering disebut-sebut sebagai peningkatan besar dari 4G, mengantarkan transfer data lebih cepat, dan mengurangi latensi.
Generasi kelima dari jaringan seluler itu masih dalam masa pertumbuhan. Sejumlah negara hanya meluncurkannya secara bertahap dan di wilayah tertentu. Di Inggris saja, jaringan 5G tidak merata, menawarkan kecepatan yang layak di beberapa bagian London, tetapi kembali ke data 4G di tempat lain.
Apple saja disebut belum merilis ponsel 5G. Analis mengharapkan raksasa-raksasa teknologi mampu mengungkap perangkat 5G yang kompatibel pada tahun ini.