Senin 31 Oct 2011 20:12 WIB

Ups...150 Situs Internet Jual Data Pemegang Kartu Kredit dan Rahasia Negara secara Obral

Peretas, ilustrasi
Foto: dralnux.com
Peretas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Kejahatan di dunia maya makin menggila. Baru-baru ini, pencuri maya menjual rincian kartu kredit yang dicurinya di internet seharga biaya untuk membeli sekantong keripik.

Pemerintah Inggris telah menemukan lebih dari 150 situs web yang menawarkan informasi yang diperoleh secara ilegal. sekitar 20 ribu hingga 100 ribu nasabah kartu kredit dari seluruh dunia menjadi korbannya.

Dalam sebuah transaksi sederhana, pencuri dapat memilih rincian pelanggan, menambahkan mereka ke keranjang belanjaan, dan check out.

Direktur badan intelijen terbesar Inggris juga mengungkapkan bahwa serangan cyber pada individu, bisnis, dan pemerintah telah mencapai tingkat 'mengganggu'.

Iain Lobham, kepala pusat intelijen Inggris (GCHQ), memperingatkan bahwa data sensitif tengah diincar dan bahwa ekonomi Inggris yang berkelanjutan berada di bawah ancaman.

Dia mengatakan data sensitif pada komputer pemerintah telah ditargetkan, bersama dengan pertahanan, teknologi, dan desain rekayasa perusahaan.

Dia mengungkapkan pada musim panas ini mereka mencoba menggangsir situs departemen Luar Negeri dan beberapa kantor lain, tapi gagal.

Departemen Pertahanan menggagalkan serangan cyber lebih dari 1.000 kali dalam satu tahun terakhir dari penjahat dan intelijen asing.

sumber : Daily Mail
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement