REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Cina, Kamis (5/4) berjuang memulihkan beberapa situs web pemerintah setelah diserang kelompok hacker internasional Anonymous. Legiun peretas tanpa nama itu mengatakan penyerangan dilakukan karena pembatasan Internet Cina.

Pada akun Twitter yang dibuat akhir Maret, Anonymous Cina mendaftar beberapa situs yang mereka bilang telah diretas selama beberapa hari terakhir. Sejumlah situs termasuk biro pemerintah di beberapa kota di China, termasuk di Chengdu, ibukota provinsi di barat daya China. Beberapa situs masih diblokir dengan tampilan pesan error

Anonymous dikenal dengan aktivitasnya yang kerap mengobrak-abrik website di seluruh dunia. Mereka terlibat dalam gerakan politik, termasuk menentang tindakan hukum keras atas file-sharing global dan membela situs pusat informasi bocoran, WikiLeaks.

Namun para pejabat pemerintah Cina--seperti biasa-- membantah situs-situs merea telah diretas pada Kamis.. Komputer Jaringan Tim Teknis Tanggap Darurat Nasional tak bersedia memberi komentar segera.

Dalam satu pesan yang ditinggalkan dalam salah satu situs Cina yang diretas, cdcbd.gov.cn, laman distrik bisnis Chengdu, para hacker mengungkapkan kemarahan terhadap Cina atas pembatasan dan sensor di Internet.

"Dear pemerintah Cina, Anda tidak sempurna, hari ini situs kami retas, besok rezim keji Anda yang akan jatuh," bunyi pesan berbahasa Inggris tersebut. "Apa yang anda lakukan hari ini untuk 'Great People' anda, besok akan menimpa anda. Tanpa Ampun."

Pesan tersebut juga menawarkan instruksi bagaimana untuk menghindari penyensoran internet di Cina. Pemerintah tirai bambu itu memang mencoba memblokir pengguna internet dari situs sosial media seperti Facebook dan Twitter. Informasi tentang topik politik yang sensitif juga kerap menjadi langganan penyensoran.

Ikuti Whatsapp Channel Republika