REPUBLIKA.CO.ID, Twitter kini memungkinkan penggunanya memblokir informasi data pribadi agar tidak dimanfaatkan situs web pihak ketiga. Jejaring sosial berlogo burung biru kini telah bergabung dengan Mozilla untuk menawarkan opsi baru yang diklaim bisa menangkal informasi atau data pribadi dilacak.
Hal ini diungkapkan kepala bidang teknologi untuk Federal Trade Commission AS, ED Felten, pada pertemuan New York Internet Week, pekan ini.
Ed mengumumkan layanan jejaring sosial berlogo burung biru itu kini telah berpartisipasi dalam "Do Not Track," fitur keamanan internet yang diluncurkan tahun lalu oleh Mozilla untuk peramban (browser) Firefox.
"Do Not Track" memungkinkan pengguna untuk memblokir pihak ketiga mengakses cookies, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai data pribadi pengguna dan aktivitas online mereka. Informasi itu kerap digunakan untuk keperluan iklan dan sejumlah tujuan lain.
Untuk mengaktifkan fitur ini di layanan Twitter, pengguna harus memilih fitur "Do Not Track" ini melalui peramban Firefox. Adapun browser lain yang memiliki fitur ini, termasuk Safari (Apple) dan Internet Explorer (Microsoft).
Pengumuman tersebut ikut disampaikan Twitter melalui pesan di laman jejaring sosialnya. “Twitter saat ini mendukung Do Not Track," juru bicara Twitter, Carolyn Penner menyatakan, seperti dikutip dari laman CNN, Jumat (18/5).
“Kami mengapresiasi kepemimpinan FTC pada Do Not Track, dan bersemangat untuk menyediakan keuntungan dari Do Not Track."