REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Situs pengungkap dokumen-dokumen rahasia WikiLeaks mengaku telah diserang rangkaian serangan penolakan layanan (denial-of-service/DoS) sebesar 10 giga bit (GB) per detik yang menyebabkannya tidak dapat diakses publik selama lebih dari seminggu.
Dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Associated Press, pengelola WikiLeaks mengatakan intensitas serangan terhadap layanan situs itu terjadi sejak awal Agustus dan melebar ke sejumlah situs terkait.
Serangan DoS bekerja dengan permintaan informasi dalam skala besar terhadap sebuah situs. WikiLeaks mengatakan situsnya telah dibanjiri dengan 10 GB akses data per detik yang merupakan lalu lintas dari ribuan alamat Internet berbeda.
Analis dari perusahaan penyedia konten Akamai, Josh Corman, mendeskripsikan serangan itu sebagai "sedikit lebih besar" dibanding serangan terhadap situs itu pada beberapa tahun sebelumnya.
Associated Press mengabarkan situs ciptaan Julian Assange itu tidak dapat diakses pada Minggu, tapi sekarang situs beralamat wikileaks.org itu sudah dapat diakses dengan lancar.
Dalam akunnya di media jejaring sosial Twitter yang diunggah Selasa (14/8), WikiLeaks menyebut, "Akses ke WikiLeaks.org mungkin terganggu karena pembaruan DNS di seluruh dunia. Anda dapat menggunakan opendns jika memerlukan akses mendadak."