REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada pekan pertama bulan ini Facebook akan lebih transparan saat menyebarkan iklan ke pengguna terseleksi.
Janji itu disebut Facebook seperti tertuang dalam surat kesepakatan dengan Council of Better Business Bureau AS.
Dalam perjanjian itu, seperti dilansir The Verge, pengguna Facebook akan secara jelas diingatkan jika perilaku perambahan mereka di situs media jejaring sosial itu dilacak pihak ketiga yaitu para penyasar iklan.
Hingga saat ini, strategi periklanan Facebook dilakukan dengan melacak situs yang paling sering dibuka penggunanya sehingga mencapai target calon konsumen yang sesuai.
Kesepakatan Facebook dengan Dewan Periklanan AS itu memang tidak mengubah apapun sistem target iklan yang dijalankan Facebook.
Tapi Facebook hanya akan menambahkan ikon AdChoices berwarna biru dan abu-abu sebagai bentuk peringatan pelacakan ketika pengguna mengarahkan kursor ke iklan yang ditempel Facebook.
Cara peringatan itu mengundang kritik dari organisasi nirlaba Center for Digital Democracy yang menyebut pengguna hanya dapat lepas dari pelacakan oleh satu merek atau perusahaan tertentu, tapi tidak keseluruhan pengiklan.