REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Intelijen Amerika Serikat dan Inggris dilaporkan telah menyusup ke teknologi yang digunakan untuk mengamankan layanan internet seperti perbankan online, catatan medis, dan email. Pengungkapan tersebut diberikan Edward Snowden yang menuduh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dan GCHQ Inggris meretas protokol keamanan online.
Dalam laporan BBC, Jumat (6/9), teknik enkripsi menarget layanan internet populer seperti Google, Facebook, dan Yahoo. NSA dilaporkan menghabiskan 250 juta dolar AS setahun untuk program rahasia.
Pengungkapan itu diterbitkan The Guardian. Laporan mengatakan Inggris dan badan-badan intelijen AS fokus pada enkkripsi yang digunakan di ponsel pintar 4G, email, belanja online, dan jaringan komunikasi bisnis jarak jauh.
Dengan kode program Bullrun, NSA telah membangun superkomputer kuat yang mencoba meretas teknologi untuk mencari informasi individu ketika pengguna internet mengakses berbagai layanan. NSA juga berkolaborasi dengan perusahaan teknologi yang tidak disebutkan namanya untuk memberi pemerintah akses pada informasi.
AS dilaporkan mulai menginvestasikan miliaran dolar dalam program itu pada 2000. Dalam dekade ke depan, laporan itu mengatakan NSA menggunakan komputer pemecah kode dan mulai berkolaborasi dengan perusahaan teknologi dalam negeri dan luar.
Dokumen yang diungkap Snowden tidak menyebutkan perusahaan mana yang berpartisipasi. NSA juga meretas komputer untuk melihat pesan sebelum enkripsi dikirimkan. Otoritas NSA mengatakan negaranya berada dalam risiko jika pesan dari teroris dan mata-mata tidak terbaca.