Ahad 29 Dec 2013 06:37 WIB

Google Blokir Akun Politisi Belanda Pembenci Islam

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Citra Listya Rini
Logo Google
Foto: Reuters/Mike Blake
Logo Google

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Google telah menonaktifkan akun surat elektronik (email) milik politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders. Hal ini menyusul keluhan yang menyebutkan pria itu telah menggunakannya untuk menyebarkan kampanye anti-Islam.

“Luar biasa! Google baru saja memblokir akun (email) saya. Tampaknya keberatan yang diajukan Rabbae telah sukses,” kata Wilders lewat Twitter-nya seperti dikutip oleh NL Times, Jumat (27/12).

Kicauan Wilders tersebut mengacu pada keluhan yang disampaikan oleh Mohammed Rabbae atas nama Dewan Nasional Maroko kepada Google, beberapa waktu lalu.

Di situ Rabbae mengungkapkan Wilders telah menyalahgunakan layanan yang disediakan oleh perusahaan teknologi raksasa itu dengan menyebarkan pesan-pesan kebencian terhadap Islam.

Langkah Rabbae ini kemudian diikuti pula oleh komplain-komplain serupa dari banyak orang. Keberatan tersebut mereka ajukan setelah Wilders menggunakan akun Google miliknya untuk mempromosikan stiker anti-Islam pada pekan lalu.

Pada stiker itu tertulis sejumlah kalimat penghinaan terhadap agama Allah. Di antaranya, ‘Islam adalah sebuah kebohongan. Muhammad seorang kriminal. Alquran adalah racun.’

Wilders pun sepertinya tak pernah berhenti memusuhi Islam. Setelah Google menonaktifkan akun miliknya, ia meluncurkan akun baru di mana orang dapat memesan stiker-stiker anti-Islam buatannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement