REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota Hungaria, Budapest menuntut penghentian usulan undang-undang pajak penggunaan internet, Senin (27/10). Demonstran mengacungkan ponsel mereka tinggi-tinggi di luar kantor kementerian ekonomi.
Mereka juga melemparkan bagian-bagian komputer tua ke gerbang kantor partai berkuasa Fidesz. Mereka mengatakan kebijakan itu anti demokrasi dan akan merugikan masyarakat miskin.
Rancangan undang-undang diusulkan oleh pemerintah Perdana Menteri Viktor Orban yang akan memungut biaya sebesar 150 forint atau 0,6 dolar AS per gigabyte lalu lintas data. Demonstran mengkhawatirkan langkah-langkah anti demokrasi yang dilakukan Orban akan mendorong Hungaria lebih jauh terpaut dengan Eropa.
Partai Fidesz mengatakan akan mengajukan perubahan yang mematok pembayaran bulanan pajak maksimal 700 florint. Sementara, lawan-lawan politik Orban mengecam tindakan otoriternya seiring kedekatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.