Kamis 19 Feb 2015 19:12 WIB

Jabar Bangun Infrastruktur Pendukung Pita Lebar Indonesia

Kabel fiber optik
Foto: blogspot.com
Kabel fiber optik

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang membangun infrastruktur untuk mendukung Rencana Pita Lebar Indonesia yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. "Dan saat ini sedang dibuat detail engineering design terkait pembuatan jaringan fyber optic di sejumlah jalan provinsi," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat Dudi Sudrajat, di Bandung, Kamis (19/2).

Menurut dia, dalam waktu dekat ini pihaknya akan menyiapkan rumah-rumah kabel di bawah tanah untuk menunjang rencana tersebut. "Saya berharap hal ini pun dilakukan pemerintah kabupaten/kota mengingat besarnya potensi yang didapat dengan membangun hal tersebut," kata dia.

Ia mengatakan, selain untuk kepentingan konektivitas berbasis internet, pembangunan rumah kabel ini pun mendukung pengelolaan tata kota menjadi lebih baik. "Juga untuk tata kota, agar kabel-kabel tidak semrawut," katanya sambil menyebut tahun depan ditargetkan pengerjaan konstruksi bisa dilakukan.

Selain itu, lanjutnya, nantinya rumah kabel ini pun bisa disewakan ke operator penyedia jasa internet sehingga memberi pendapatan lebih bagi daerah. "Jadi potensinya besar. Masyarakat pun akan diuntungkan dengan akses internet yang cepat," ujarnya.

Ia menuturkan, dengan terbangunnya akses telekomunikasi berkecepatan tingg maka bisa memberi dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi dan informasi. "Salah satunya akan memacu tumbuhnya ekonomi kreatif dan dengan tersedianya infrastruktur tersebut maka berbagai layanan pemerintah bisa diakses dengan menggunakan internet," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan untuk mendukung program smart city dan cyber province maka layanannya harus paling canggih. "Ibaratnya bisa diakses di gadget. Orang mau layanan apa pun, ada di genggamannya," kata Dudi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement