REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apa yang anda lakukan sesaat sebelum minum secangkir kopi di coffeeshop? Pasti bertanya pada pramuniaga mengenai koneksi wifi gratis. Menikmati kopi tanpa online memang dirasa kurang pas. Namun tahukah anda bahwa koneksi wifi gratis rentan disusupi para penjahat cyber crime? Ada baiknya berhati-hati dalam menggunakan koneksi internet gratis dari sebuah tempat umum. Untuk menghindari kejahatan di dunia siber, berikut ini tips dari Kaspersky Lab:
Jangan Percaya Penuh Dengan Jaringan Wi-Fi
Ketika ingin mengoneksikan perangkat mobile atau komputer dengan jaringan wifi, pengguna akan diminta kata sandi. Meski demikian, jaringan wifi yang memiliki kata sandi juga tidak sepenuhnya dapat dipercaya. Para penjahat dunia maya akan dengan mudah mengetahui kata sandi yang digunakan tersebut. Kemudian mereka akan menggunakannya untuk menciptakan sebuah jaringan wifi palsu dengan nama yang sama.
Polisi Prancis Bakal Larang Penggunaan Wifi Gratis
Wifi dengan sandi saja tidak bisa dipercaya, apalagi yang tidak menggunakan password? Para penjahat umumnya membuat jaringan wifi tanpa password tersebut untuk melacak data pribadi penggunanya. Dengan demikian penjahat bisa dengan mudah mendapatkan beragam informasi dari perangkat yang digunakan.
Matikan Wifi Saat Tidak Digunakan
Langkah ini bisa melindungi data dan membantu menghemat daya. Mematikan wifi saat tidak digunakan akan melindungi perangkat dari bahaya dunia siber. Misalnya, setelah selesai menggunakan wifi di sebuah coffeeshop, pengguna lupa mematikan jaringan wifi pada ponselnya. Namun ketika berpindah ke lokasi lain, ponsel akan secara otomatis mencari jaringan wifi yang tersedia.
Pada saat yang sama, proses mentransmisi alamat MAC yang dimiliki masing-masing ponsel akan berlangsung. Setiap wifi hotspot yang menerima permintaan akses dari ponsel akan mencatat data tersebut. Itu sebabnya mematikan wifi saat tidak digunakan amat penting. Sebab, bisa menghindari metode pelacakan yang digunakan berbagai organisasi cyber crime.
Ikuti Whatsapp Channel Republika