REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Beberapa unggahan yang menyiarkan bahaya LGBT (Lesbian, Gay, Biseks dan Transeksual) dan anti LGBT dihapus oleh Facebook. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi I Syifullah Tamliha mengatakan hal ini membuktikan Indonesia harus mempunyai media sosial sendiri.
Ia mencontohkan Cina dan Korea Selatan yang saat ini sudah memiliki media sosial sendiri."Seperti Cina dan Korea, karena media sosial menjadi alat pengenalan bangsanya,"katanya, Senin (22/2).
Syaifullah mengatakan Indonesia sudah melakukan perjanjian kerja sama pertahanan dengan Cina. Menurutnya hal ini bisa dimanfaatkan, dengan mempelajari media sosial milik Cina. "Kerja sama pertahanan ngga selalu militer lho, pangan, teknologi informasi, juga bisa," tambahnya.
Beberapa hari ini Facebook memblokir postingan di akun personal beberapa pihak yang diduga beropini anti-LGBT. Di antaranya Facebook memblokir tulisan Tere Liye penulis, yang memposting opini dan sikapnya yang anti-LGBT, kemudian akun FB-nya Sekretaris Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yang juga dblokir selama tiga hari karena sering memposting penolakan kampanye LGBT dan bahayanya.
Baca juga:Facebook Diminta Hormati Indonesia
- Hapus Postingan Anti-LGBT, Facebook Dinilai Otoriter