REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook kembali memberlakukan pemblokiran sementara terhadap akun penulis Tere Liye. Ini kali kedua akun media sosial penulis bernama asli Darwis itu diblokir oleh Facebook karena berkomentar kritis soal LGBT.
"Facebook memblokir 24 jam beberapa hari lalu. Sudah mereka buka. Tapi beberapa jam lalu mereka blokir lagi," kata Darwis Tere Liye, Senin (22/2).
Ia berkata, pemblokiran kali ini lebih lama, yaitu selama 3x24 jam. Darwis menyayangkan, Facebook bahkan memberi peringatan akan menutup permanen akun jika tetap membahas soal LGBT.
Disebutkan Darwis, page tetap bisa dibuka dan dibaca. Akan tetapi, sejumlah postingan yang tidak disukai Facebook dihapus dari laman tersebut.
"Admin page tidak bisa ngapa-ngapain selama 3x24 jam. Jadi seperti dibungkam, tanpa delete secara langsung," tutur penulis novel 'Pulang' tersebut.
Sebelumnya, akun Tere Liye diblokir sementara oleh Facebook pada Jumat (19/2) malam. Darwis melalui komentar terakhir pada akun tersebut menuliskan, tampaknya Facebook sangat terganggu dengan postingan terkait LGBT.
Diungkapkan, hampir semua postingan mengenai fenomena sosial yang tengah mengemuka tersebut telah dibumihanguskan. Penulis novel 'Hafalan Shalat Delisa' dan belasan karya lain itu memang kerap mengkritisi LGBT.
Pada salah satu status yang masih dibiarkan terpampang di Facebook, Tere Liye mewanti-wanti orang tua untuk mewaspadai bahaya perilaku seks menyimpang terhadap anak-anak. Ia juga meminta khalayak tidak menutup mata dan tak menganggapnya hal biasa.