REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa dari Anda mungkin sudah memiliki aplikasi yang membuat baterai smartphone Anda menyimpan daya lebih atau menghemat daya. Sebagian dari Anda mungkin juga beralih ke mode Airplane untuk menghemat baterai. Tapi, apakah itu bekerja sesuai dengan keinginan Anda?
Ada kabar baik dari ilmuwan komputer dan insinyur dari AS yang menunjukkan bahwa masalah ini bisa diatasi dengan Wi-Fi buatannya. Dilansir dari laman Scienc Aalert, Wi-Fi ini dapat mentransmisikan daya lebih hemat. Wi-Fi ini memerlukan daya 10 ribu kali lebih sedikit daripada Wi-Fi konvensional. Teknologi Wi-Fi ini disebut dengan Passive Wi-Fi.
"Kami ingin melihat apakah kita bisa mencapai Wi-Fi transmisi tanpa menggunakan daya sama sekali," kata salah satu tim, Shyam Gollakota, dari University of Washington.
Gollakota dan timnya menemukan cara untuk mencapai daya rendah untuk transmisi Wi-Fi dengan memisahkan operasi digital dan analog yang terlibat dalam transmisi radio. Selama beberapa dekade, perbaikan besar telah dilakukan untuk komponen digital yang digunakan dalam transmisi ini.
Tim berhasil merancang lebih efisien dari sebelumnya. Tapi, tidak ada yang benar-benar terganggu dengan komponen analog, yang berarti masih akan menggunakan banyak daya.
Passive Wi-Fi mampu selektif mencerminkan gelombang radio yang masuk dan membangun sinyal baru ke luar. Pada saat yang sama Passive Wi-Fi menyerap energi dari sinyal itu memodifikasi untuk daya sirkuitnya.
Pertama, satu perangkat dicolokkan ke dinding, bagian ini menggunakan sebagian besar dalam seluruh proses ini kemudian akan terjadi pengiriman gelombang analog ke pasif sensor Wi-Fi khusus. Sensor ini praktis tidak memerlukan daya untuk menjalankannya.
Perangkat kemudian akan mengambil gelombang mereka, mencerminkan mereka dengan saklar digital, yang menciptakan apa yang disebut 'paket Wi-Fi'. Ini adalah internet rendah energi pada tingkat 11 megabit per detik untuk perangkat seperti ponsel, router, dan banyak lagi.
Sejauh ini, teknologi telah berhasil dipamerkan di Universitas Washington, dan dilaporkan dapat terhubung ke segala jenis perangkat Wi-Fi-enabled hingga 30 meter. Teknologi ini telah dinobatkan sebagai salah satu dari 10 teknologi terobosan 2016 oleh tim di MIT Technology Review. Berdasarkan laporan, untuk membuat teknologi ini hanya diperlukan biaya produksi kurang dari 1 dolar.
baca juga: Cina Bakal Buat Pembangkit Listrik dari Sampah Terbesar di Dunia