Jumat 22 Apr 2016 01:21 WIB

Indonesia Dukung 'Girls In Tech'

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
Microsoft
Foto: Reuters
Microsoft

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎Bertepatan perayaan Hari Kartini, Kamis (21/4), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA RI) berkolaborasi dengan Microsoft Indonesia dalam mengkampanyekan aksi 'Girls In Tech' di Indonesia.

Girls In Tech atau perempuan yang terlibat dalam teknologi khususnya komputer sudah semakin tak bisa dihindari.

Berdasarkan data yang telah diolah Kementerian PPPA RI, sebanyak 73 persen pengguna internet di Jakarta merupakan perempuan. Namun sangat miris ketika mengetahui 1,8 juta anak usia 7-12 tahun tercatat putus sekolah. Dari total angka tersebut 60 persen di antaranya merupakan perempuan.

"Kampanye ini khusus untuk perempuan Indonesia, peluang bagi kartini muda untuk berinovasi," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA RI) Yohana Yembise, saat memberikan keynote speech.

Kementerian PPPA telah menetapkan isu kesetaraan gender sebagai salah satu strategi pembangunan nasional. Kesetaraan gender dalam strategi pembangunan nasional sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Apabila hal tersebut diterapkan negara, pemerintah yakin bisa memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional.

Teknologi komputer pada masa digital saat ini sebenarnya sudah dirasakan dan digunakan perempuan, terutama di kota besar. Misalnya, banyak pengusaha perempuan menggunakan media sosial dalam bisnis. Akan tetapi secara nasional masih banyak perempuan Indonesia yang belum menyentuh pendidikan dan teknologi. Terlebih mereka yang tinggal di daerah terpencil.

Berkolaborasi bersama Microsoft Indonesia dirasa menjadi 'jalan keluar' bagi Indonesia dalam mencetak perempuan yang melek teknologi. Gerakan bertajuk 'Make Whats Next' diharapkan dapat membantu menyelesaikan penetrasi teknologi di kalangan perempuan Indonesia. Kampanye ini akan memberikan pengalaman bagi generasi muda perempuan Indonesia untuk mengenal teknologi sejak dini.

Microsoft Indonesia mengajak 100 pelajar perempuan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mempelajari coding sejak dini. Program ini merupakan kegiatan berkala dari program YouthSpark Microsoft untuk berkontribusi dalam pendidikan.

Microsoft menggandeng Yayasan Prestasi Junior Indonesia (PJI) sebagai mitra untuk melibatkan para siswi tersebut. Acara akan ditutup dengan belajar coding bersama di kantor Microsoft Indonesia yang berlokasi di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement