REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Public Policy Director Twitter Australia dan Asia Tenggara, Julie Inmant Grant, mengungkap bahwa hampir setengah pengguna Twitter adalah perempuan.
"Perbandingan pengguna Twitter 49 persen perempuan, 51 persen laki-laki. Di media tradisional, bahkan politik dan olah raga tidak terlihat kesetaraan gender seperti itu. Untuk itulah, kami percaya bahwa Twitter sangat demokratis," kata dia di Jakarta, belum lama ini.
Lebih jauh, Communications Manager Twitter Indonesia Cipluk Carlita mengungkap perbedaan minat antara pengguna laki-laki dan perempuan dalam menggunakan mikroblog berlambang burung itu.
"Kalau di Indonesia, laki-laki akan lebih cenderung mencari informasi hal-hal yang terkait dengan olahraga, news. Kalau perempuan biasanya tentang fesyen, entertainment misalnya selebritis, dan lifestyle," ujar dia.
Cipluk menjelaskan, Twitter digunakan dalam tiga bentuk, yaitu pencipta konten, pemakai konten dan penyebarluas konten (sharing content) melalui retweet.
Twitter sendiri mencatat kenaikan retweet pada sejumlah jenis kicauan di mana foto naik 35 persen untuk menduduki posisi tertinggi, disusul kicauan video 28 persen, kutipan atau quote 19 persen, angka 17 persen dan tagar 16 persen.