REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pakistan, Indonesia, Palestina, Bangladesh dan Nepal menjadi negara dengan percobaan serangan malware tertinggi di dunia. Hal itu terungkap dari laporan Microsoft Corp.
Negara-negara lain dengan serangan malware terendah yaitu Jepang, Finlandia, Norwegia, dan Swedia. Microsoft mendasarkan penelitian terbarunya itu pada sensor dalam sistem yang menjalankan piranti lunak antimalware-nya. "Kami melihat 10 juta serangan terhadap identitas setiap hari," ujar manajer Microsoft Alex Weinert.
Dia mengatakan, dari serangan itu tidak seluruhnya berhasil. Sekitar setengah dari serangan itu berasal dari Asia dan seperlima dari Amerika Latin.
Jutaan serangan terjadi setiap tahun dan para penyerang memiliki kepercayaan yang valid. Artinya, penyerang mengetahui login pengguna dan kata sandi. Sebuah teknologi yang disebut mesin belajar bisa mendeteksi serangan tersebut dengan melihat data, seperti apakah lokasi pengguna familiar.
Direktur keamanan Microsoft Tim Rains mengatakan, rata-rata 240 hari berlalu antara deteksi pelanggaran dan pelanggaran keamanan dalam sebuah sistem komputer.
Baca: Penggerebekan di Makkah Tewaskan Empat Anggota ISIS