Rabu 17 Aug 2016 09:00 WIB

Keamanan Siber Jadi Tantangan Penjajahan Informasi

Red: Dwi Murdaningsih
Keamanan siber
Keamanan siber

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah 71 tahun Indonesia merdeka. Meski begitu tantangan baru terus hadir. Salah satunya adalah tantangan keamanan siber. Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan bila dulu berjuang melawan penjajahan wilayah, kini bangsa Indonesia berjuang melawan penjajahan informasi.

Pratama mengatakan, hampir seluruh akses komunikasi yang digunakan saat ini dikuasai asing. Bahkan operator kerap mengeluh bagaimana mereka yang membangun infrastruktur komunikasi, akhirnya kalah dengan layanan over the top (OTT) seperti Whatsapp dan Facebook.

Tanpa membangun infrastruktur, layanan OTT tersebut bisa mengeruk untung triliunan rupiah setiap tahun dari penggunanya di tanah air. Apalagi layanan tersebut tidak membayar pajak sama sekali, karena tidak punya badan hukum di Indonesia.

Pratama menjelaskan, sudah ada pergesaran model penjajahan. Sekarang ini, untuk mengeruk uang negara lain, tidak perlu lagi menjajah secara fisik wilayah. “Penjajahan model baru ini tidak selalu dilakukan oleh negara-negara maju. Kini korporasi yang kuat bisa melakukan penjajahan informasi. Ini efeknya luar biasa, bisa mempengaruhi stabilitas politik, ekonomi dan keamanan sebuah negara,” ujar dia, melalui keterangan pers.