REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Informasi terbaru menyebutkan, lebih dari 500 juta data pengguna Yahoo diretas hacker sejak 2014. Peretas tersebut memang tidak bisa memperoleh informasi kartu kredit, data rekening bank, atau kata sandi terenkripsi si pemilik akun.
Namun, mereka berhasil mendapatkan data nama, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir, dan dalam beberapa kasus pertanyaan juga jawaban untuk membuka akun. Jadi, jika Anda saat ini masih menggunakan akun email Yahoo, tiga hal berikut perlu dilakukan, dilansir dari Marketwatch, Jumat (23/9).
1. Ubah kata sandi
Mengubah kata sandi email secara berkala juga bisa mengurangi dampak negatif penyalahgunaan akun. Yahoo mendorong pengguna memanfaatkan layanan Key Account, di mana pengguna bisa mengotentikasi akunnya melalui ponsel.
Hindari kata sandi yang mudah ditebak, seperti me123 atau istilah umum. Campuran huruf, angka, dan simbol dinilai lebih baik. Jika Anda mempunyai ingatan bagus, maka mengubah pertanyaan keamanan juga tepat dilakukan.
Baca: Terbesar dalam Sejarah, 500 Juta Data Pengguna Yahoo Dicuri
2. Mengatur otentikasi
Ketika Anda memperbarui akun, Yahoo biasanya akan menanyakan "Apakah Anda yakin melakukan hal ini?" Biasanya Yahoo akan mengirimkan pesan teks ke ponsel Anda dengan kode log in yang unik setiap kali Anda mendaftar ke akun Anda. Ya, itu memang pekerjaan melelahkan, namun perlu dilakukan demi alasan keamanan. Ini akan memperkecil kemungkinan pihak kedua bisa mengakses akun Anda.
3. Awasi akun
Meski sulit melakukan hal ini, namun kewaspadaan adalah solusi terbaik. Anda bisa rutin melakukan cek ke pesan terkirim (sent) dan pesan masuk (inbox) di kotak email Anda. Jika Anda mendapatkan email yang meminta mengklik link tertentu, atau meminta password, serta informasi pribadi lainnya, jangan layani itu.
Hal terakhir yang tak kalah pentingnya adalah, jangan lupa keluar (log out) setiap kali selesai menggunakan akun Yahoo Anda.