REPUBLIKA.CO.ID, AUSTIN -- Kepolisian Texas City, Texas, tengah menyelidiki kemungkinan perisak siber yang menyebabkan seorang remaja bunuh diri Selasa (29/11) lalu. Gadis 18 tahun bernama Brandy Vela itu menghabisi nyawanya sendiri dengan menembakkan pistol ke dada.
Jacqueline, kakak Brandy, mengatakan pada hari itu keluarganya menerima pesan mengkhawatirkan. Perempuan 22 tahun itu menyebutkan, pesannya berbunyi: "Aku sangat mencintai kalian, tolong ingat itu, aku minta maaf atas semua ini."
Dilaporkan Click 2 Houston, Jacqueline telah mencoba semua yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan saudarinya. Setelah menerima pesan, ia mendengar suara tangis dari kamar adiknya dan segera berlari menghampiri karena tahu ada yang tidak beres. "Saya masuk ke kamarnya dan dia menangis histeris dan telah mengarahkan pistol ke dadanya. Lalu saya berlari panik ke kamar orang tua untuk minta bantuan, tapi semua sudah terlambat," tutur Jacqueline.
Sang ayah, Raul Vela, mengatakan kepada County Galveston Daily News bahwa agaknya Brandy tertekan akibat perisakan siber. Ada akun Facebook anonim dengan foto profil palsu yang memposting kegiatan terlarang menggunakan nomor telepon putrinya, termasuk teror pelecehan lewat ponsel serta hinaan menyakitkan bahwa mendiang gemuk dan jelek.
Sekolah Brandy, Texas City Independent School District, menyatakan turut bekerja sama dengan kepolisian untuk mengusut kasus tersebut. Pascainsiden, Kepala Sekolah Holly La Roe membuat surat edaran yang mengimbau orang tua di rumah lebih mencermati aktivitas siber putra-putrinya. "Kami menindak serius perisakan siber dan akan menghukum setiap pelanggaran. Kami mendorong para orang tua untuk lebih sensitif dan siap menawarkan dukungan kepada anak," ungkapnya.