REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu dari lima orang anak muda rutin terjaga pada malam hari hanya untuk mengirim atau memeriksa notifikasi di media sosial (medsos). Penelitian terbaru yang diterbitkan Journal of Youth Study menyebut, kebiasaan ini terjadi umumnya pada remaja usia sekolah.
Remaja yang suka bermedsos tiga kali lebih mungkin merasa lelah di sekolah dibandingkan rekan mereka yang tidur nyenyak tanpa medsos pada malam hari. Ini pada akhirnya bisa memengaruhi kebahagiaan dan kesejahteraan mereka.
Lebih dari 900 murid berusia 12 hingg 15 tahun diikutsertakan untuk mengisi kuesioner tentang seberapa sering mereka bangun di malam hari untuk mengecek akun medsos mereka. Mereka juga ditanyai tentang tingkat kebahagiaan mereka, termasuk kehidupan sekolah, persahabatan, dan penampilan.
Satu dari lima anak menyatakan mereka bangun pada malam hari untuk online. Kelompok terbanyak adalah gadis remaja. Mereka bangun menggunakan medsos hampir setiap malam dan tidak bangun teratur pada pagi hari. Anak-anak yang kerap terjaga ini rata-rata mengalami kelelahan di sekolah dan merasa kurang bahagia dibandingkan teman-teman lainnya.
"Penelitian kami menunjukkan anak-anak muda secara signifikan menyatakan mereka lelah di sekolah, kurang bersemangat. Satu dari lima anak sering terjaga di sepertiga malam. Penggunaan medsos tampaknya mengganggu lelapnya tidur," kata penulis studi dari Wales Institute for Social & Economic Research, Sally Power, dilansir dari Medical News Today, Rabu (18/1).
Temuan ini mendukung keprihatinan akan kualitas tidur anak muda akibat medsos. Berbagai penjelasan lebih kompleks diperlukan untuk membuktikan bahwa ini juga berkontribusi membuat mereka lelah di sekolah.