REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengaku belum merekap laporan perusahaan maupun inividu yang terinfeksi malware ransomware jenis wannacry pada Senin (15/5). Kemkominfo berposisi preventif atau antisipasi terhadap penyebaran wannacry.
"Laporan belum kami rekap," kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Noor Iza kepada Republika, Senin (15/5). Ia enggan menjabarkan lebih banyak dari mana laporan-laporan wannacry berasal.
Kendati demikian, ia membenarkan, pemerintah telah mengadakan pertemuan dengan pemangku kepentingan keamanan IT pada Ahad (14/5) malam. Namun, ia tidak menjabarkan hasil pertemuan tersebut.
Sementara itu Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, wannacry menyebar dari umpan pada pengguna komputer. Setelah pengguna komputer menginstal umpan, seperti email, maka wannacry akan menyebar pada komputer lain melalui jaringan data. "Yang sudah terinveksi lakukan isolasi. Jaga, jangan sampai penyebaran lebih masif," ujar dia.
Samuel menjelaskan, pemerintah telah berkoordinasi dengan cyber crime, LSM dan ekosistem IT bicara tentang keamanan internet di Indonesia. Setidaknya, ia mengatakan, Kemkominfo mengelompokkan sektor kritis yang harus mendapat pengamanan, yakni perbankan, transportasi dan enegrgi.