REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO perusahaan aplikasi pesan instan Telegram Pavel Durov menemui Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Selasa (1/8). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut pemblokiran sementara terhadap pesan instan asal Rusia itu.
"Kita akan rapat dulu menyiapkan pembuatan SOP (standard operational procedure)," kata Menkominfo Rudiantara di Kantor Kemkominfo, Jakarta, Selasa (1/8).
Kemkominfo dan Telegram akan menyiapkan SOP terhadap pesan instan itu di Indonesia. Tujuannya, untuk menindaklanjuti pencabutan pemblokiran sementara laman Telegram. Pertemuan itu akan membahas bagaimana untuk mengatasi peredaran konten negatif di Telegram.
Rudiantara menyebut pertemuan akan dilakukan secara tertutup. Ia margetkan pertemuan akan selesai pada 15.00 WIB. Sementara itu, Pavel Durov tidak menyampaikan pernyataan pers.
Sebelumnya, Kemkominfo memblokir sebagain laman Telegram. Tujuannya, untuk membatasi komunikasi terorisme dan radikalisme di Indonesia.