Ahad 11 Mar 2018 13:02 WIB

Tips Berinvestasi Mata Uang Virtual

Penggunaan dompet digital pribadi bantu amankan harta dari peretasan.

Rep: Nora Azizah/ Red: Indira Rezkisari
Bitcoin.
Foto: Reuters/Benoit Tessier
Bitcoin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, bursa atau dompet virtual pada umumnya masih menggunakan teknologi terpusat atau centralized exchange. Teknologi terpusat membuat semua data, baik rekening pengguna, pribadi, hingga public key masih disimpan dalam satu basis data namun tidak diperkuat dengan sistem keamanan mumpuni.

Kemudian transaksi perdagangan dalam bursa terpusat juga tidak murni dilakukan dalam jaringan blockchain. Misalnya, saat perpindahan aset hanya dilakukan melalui internal bursa saja sehingga tidak ada perpindahan aset sebenarnya dari akun penjual ke pembeli. Co-founder Exclusor Tata Tricipta menjelaskan, setiap rekening pengguna di bursa atau dompet virtual tidak dimiliki langsung oleh pengguna itu sendiri.

"Seluruh uang harta atau aset digital tersimpan dan dititipkan di dalam dompet," kata Tata. Dengan demikian apabila seorang peretas bisa membobol sistem pada dompet virtual, maka penjahat siber bisa mengakses seluruh rekening yang ada di dalamnya. Cara peretasan cukup sederhana, yakni peretas biasanya memindahkan aset digital ke dompet pribadinya dan mencairkan dana di sebuah bursa.

Alamat peretas masih bisa dilacak apabila masih menggunakan yang sama, dan identitasnya juga bisa diketahui melalui bursa tersebut. Dari segi teknik peretasan pada dasarnya belum ada yang baru. Pelaku kejahatan siber masih menggunakan cara lama, yakni brute force, DDoS, dan lain sebagainya untuk meretas bursa terpusat.

Dalam bermain di aset digital saat ini sudah ada teknologi yang relatif masih baru, yakni berdagang di bursa yang tidak terpusat. Bursa tidak terpusat atau decentralized exchange murni menggunakan teknologi blockchain dalam setiap transaksi. "Exclusor saat ini sedang mengembangkan teknologi bursa tersebut," lanjut Tata.

Meski demikian, pengguna tetap dituntut untuk terus berhati-hati. Ada banyak cara untuk waspada, salah satu langkah teraman dengan menggunakan dompet pribadi dalam menyimpan aset digital. Pengguna bisa mengunduh platform resmi untuk hal tersebut. Sebagai contoh, pemilik bitcoin bisa mendapatkan perangkat lunak melalui bitcoin.org.

Namun pengguna harus mengamankan kata sandi dan private key dengan cara mengingat atau menulisnya pada buku catatan. Banyak kejadian, pemilik bitcoin menyimpannya di dalam dompet pribadi namun lupa kata sandi sehingga aset kemudian hilang. Saat ini, sudah banyak startup yang menyediakan jasa hardware wallet.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement