REPUBLIKA.CO.ID, SOUTH CAROLINA -- Sebuah pabrik produksi Boeing di Charleston, South Carolina terkena serangan cyber ransomwear WannaCry pada hari Rabu, (28/3). Mike VanderWel, chief engineer di Boeing Commercial Airplane production engineering, mengirimkan memo ke seluruh perusahaan yang menyerukan 'semua tangan di dek.
"Ini adalah metastasis dengan cepat dari North Charleston dan saya baru saja mendengar 777 (alat perakitan spar otomatis) mungkin telah jatuh," membaca memo VanderWel, dikutip dari The Verge, Kamis (29/3).
Perusahaan khawatir virus dapat menyerang peralatan yang digunakan dalam tes pesawat fungsional, dan menyebabkan mereka menyebar ke perangkat lunak pesawat. WannaCry, virus yang sebut administrasi Trump berasal dari unit cyberterrorism Korea Utara pada Desember 2017, menyerang terutama melalui kerentanan Windows yang kritis.
Penyebarannya mulai Mei lalu, menyebabkan rumah sakit di Inggris lumpuh dalam gelombang awal serangan. Varian virus itu kemudian mulai bermunculan di lebih dari 150 negara beberapa pekan kemudian.
Virus dioperasikan dengan mengunci mesin, mendorong pemilik sistem untuk membayar uang tebusan biasanya dalam cryptocurrency untuk menyelesaikan masalah. Microsoft telah mengeluarkan tambalan untuk membatasi penyebaran virus, tetapi itu sepertinya belum sepenuhnya menghilangkannya.