REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mozilla Firefox sedang mengembangkan fitur baru yakni menginformasikan pada pengguna apabila akun online miliknya diretas. Hal ini bekerja sama dengan Have I Been Pwned (HIBP) sebuah situs web yang memungkinkan penggunanya untuk memeriksa apakah data pribadi mereka digunakan tidak semestinya.
Fitur baru ini disebut Firefox Monitor. Bentuknya adalah berupa situs sekunder yang akan memberikan pengguna akses lebih banyak terhadap data dari HIBP. HIBP memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis lusinan data yang bocor dan memungkinkan pengguna mencari informasi mereka sendiri.
Cara menggunakannya cukup mudah. Pengguna hanya diminya untuk memasukkan alamat e-mail miliknya ke Firefox Monitor dan melihat apakah data pribadi mereka telah dingganggu.
"Hal ini penting karena Firefox memiliki basis instal ratusan juta orang. Hal ini dapat meningkatkan jangkauan pengguna secara signifikan," kata penggagas HIBP Troy Hunt dalam blog miliknya, dikutip dari laman Tech Radar, Selasa (26/6).
Sebelumnya, pada November 2017 lalu, Mozilla telah mengumumkan pihaknya mengintegrasikan akses HIBP ke Firefox agar dapat memperingatkan pengguna apabila terjadi peretasan pada akun mereka. Jadi ia hanya berupa sistem notifikasi atau peringatkan.
Mesi begitu, Firefox Monitor tidak hanya memberi tahu pengguna apabila datanya dieksploitasi. Namun, juga memberikan rekomendasi mengenai bagaimana meningkatkan keamanan pada akun miliknya.