Rabu 27 Jun 2018 13:11 WIB

Fitur Baru Facebook Hitung Durasi Pengguna

Kecanduan internet menjadi perhatian tersendiri di dunia kesehatan.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Facebook.
Foto: Reuters/Dado Ruvic
Facebook.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook saat ini sedang menguji coba fitur baru yang memungkinkan pengguna melihat berapa lama waktu yang ia gunakan untuk membuka media sosial tersebut. Purwarupa (prototype) fitur itu sudah dirilis untuk aplikasi di ponsel Android.

Independent melaporkan temuan ini pertama kali diungkap oleh Tech Crunch. Dengan fitur pengukur waktu, Facebook seolah mengingatkan penggunanya untuk tidak berlama-lama bermedsos hingga lupa waktu.

Fitur pengukur waktu menunjukkan kepada pengguna berapa lama waktu yang dihabiskan per hari dalam tujuh hari terakhir. Fitur ini juga memungkinkan penggunanya menyetel batas waktu berapa lama mereka bisa mengakses Facebook dalam sehari. Saat sudah menyentuh batas waktu, Facebook akan memunculkan notifikasi sebagai pengingat.

"Kami selalu mencari cara baru untuk memastikan orang-orang menghabiskan  waktu dengan baik di Facebook," demikian konfirmasi yang diberikan juru bicara Facebook.

Notifikasi penanda waktu juga dapat dimatikan untuk penggunaan yang lebih spesifik seperti Direct Messages atau membuat unggahan baru. Fitur serupa disinyalir juga sedang diuji coba di Instagram. Seorang pengguna Twitter dengan akun @wongmjane membagikan tangkapan layar dari fitur yang dinamakan Manage Your Time.

Facebook bukan pihak yang pertama kali menaruh perhatian pada penggunaan internet di smartphone. Sebelumnya Apple sudah mengumumkan perusahaan akan berkontribusi memerangi kecanduan smartphone. Caranya adalah dengan menyertakan fitur Screen Time dan mengirimkan notifikasi laporan durasi waktu yang dikirim ke pengguna Iphone dan Ipad.

Kecanduan internet yang salah satunya karena tak bisa lepas dari media sosial akhir-akhir ini memang menjadi perhatian tersendiri oleh para pakar medis. National Health System di London belum lama ini bahkan mengumumkan rencananya untuk mengumpulkan dana dalam rangka memberikan bantuan kepada orang-orang yang kecanduan video gim, media sosial, dan pornografi daring.



Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement