Senin 29 Oct 2018 23:37 WIB

Belajar Coding untuk Teknologi yang Lebih Baik

Startup lebih banyak memilih karyawan asing dibandingkan developer lokal

Rep: MGROL 111/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Joshua Kristianto Lulusan Teknik  Elektro UI, Nicholas Nainggolan Lulusan Teknik Komputer UI, Nicholas Rahardja, Marco Widodo, Sally Taher Founder of Red and White Consulting, Ellen Head Data Scientist for Red and White Consulting, Rony Setiawan Lead Developer for Telkom Indonesia.
Foto: MGROL 111
Joshua Kristianto Lulusan Teknik Elektro UI, Nicholas Nainggolan Lulusan Teknik Komputer UI, Nicholas Rahardja, Marco Widodo, Sally Taher Founder of Red and White Consulting, Ellen Head Data Scientist for Red and White Consulting, Rony Setiawan Lead Developer for Telkom Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi informasi kini menjadi sebuah kekuatan utama perkembangan dunia. Apalagi di zaman sekarang ini, masa depan ada di genggaman siapapun yang mampu menggunakan dengan sebaik-baiknya teknologi tersebut.

Zaman sekarang tentunya semuanya tentang handphone dan aplikasi yang di dalamnya. Segala sesuatu bisa dilakukan dengan benda kecil yang semakin canggih dari hari ke hari. Di mana aplikasi-aplikasi tersebut tentunya berbicara tentang coding, yang kalau kita tidak memahaminya tentu kita akan tertinggal jauh ke belakang. Selain itu jika ingin menggenggam masa depan yang lebih baik dan menguasai tekhnologi, orang-orang harus menguasai coding. 

The basis of all technology nowadays is coding, technology is a basis of a world today,” tutur Founder and Developer of Belajar Coding Nicholas Rahardja akhir pekan lalu. 

Seperti yang kita tahu banyak bermunculan bisnis startup di Indonesia yang harusnya membantu masyarakat Indonesia mendapatkan pekerjaan dengan lebih mudah. Namun sayangnya mereka memilih mempekerjakan karyawan asing daripada menemukan developer lokal. Selain itu begitu banyak orang-orang yang aktif di ponselnya sekarang ini.

“Indonesia termasuk tertinggi yang aktif di ponsel,” kata Head Data Scientist for Red and White Consulting Ellen.

Sedangkan di industri komputer sains, progammer di Indonesia terbilang sedikit. Hal itu bersangkutpautan dengan banyaknya perusahaan yang mempekerjakan tenaga asing untuk tenaga ahli komputernya. Untuk Nicholas Rahardja dan Marco Widodo menganalisis masalah awalnya yaitu bahasa pemograman menggunakan bahasa inggris.

“Dasar problemnya yaitu bahasanya, karena 90% persen orang Indonesia enggak tahu inggris. Gimana kita bisa pakai website dari inggris, makanya kita buat belajar coding online, untuk anak Indonesia belajar memprogram kode,” ujar Nicholas.

Menurut Nicholas akan sangat sulit berkembang jika kita tidak memahami coding, itulah mengapa coding penting sekali di zaman yang teknologinya semakin berkembang pesat. Itulah mengapa Nicholas dan Marco membuat platform belajar coding ini untuk merangkul semua kalangan agar bisa lebih memahami coding.

 “Belajar coding mungkin nggak bisa sekomplit sampai super komputer, platform ini seharusnya bisa diakses dengan gampang di Indonesia. Kita ingin membangun Indonesia punya teknologi,” kata Co-Founder Marco and Developer of Belajar Coding.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement