Selasa 08 Oct 2019 17:27 WIB

Rudiantara: Akhir Tahun Ada Unicorn Baru, Tunggu Saja

Startup unicorn baru disebut berasal dari sektor pendidikan.

Menkominfo Rudiantara
Foto: Republika/ Wihdan
Menkominfo Rudiantara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengapresiasi kemunculan unicorn baru. Namun, ia memperkirakan masih akan ada startup lain yang bernilai 1 miliar dolar pada akhir tahun 2019.

"Saya berharap sebelum akhir tahun masih ada satu lagi yang menjadi unicorn. Tunggu saja," kata Rudiantara saat ditemui di acara Bukalapak, Selasa (8/10).

Baca Juga

Rudiantara enggan menyebutkan siapa calon unicorn berikutnya. Namun, secara tidak langsung memberi gambaran bahwa unicorn berikutnya berasal dari sektor pendidikan.

"Logikanya, kita belanja pendidikan 500 triliun setahun, satu persen saja sudah 5 triliun. Kalau gross merchandise volume (GMV) 5 triliun, satu tahun sudah cukup besar," kata Rudiantara.

Platform pembayaran digital OVO, meskipun perusahaan tidak mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut, baru saja menjadi unicorn kelima di Indonesia, menyusul Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak. Sementara, Gojek, sudah bertitel decacorn, satu tingkat di atas unicorn.

"Saya berharap ada lagi (unicorn) sebelum akhir tahun," kata Rudiantara.

Dalam wawancara tersebut, Rudiantara menyatakan semula menargetkan Indonesia memiliki tiga unicorn. Namun, entah mengapa, dia mengingatnya lima target unicorn di Indonesia.

"Tapi karena sudah biasa sebut lima, ya sudah lima saja. Alhamdulillah sudah tercapai," kata dia. Situs CB Insight memuat daftar unicorn di dunia, melaporkan OVO memiliko valuasi sebesar 2,9 miliar dolar pada Maret 2019.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement